Semafor

Semafor





Semafor adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semafor. Pengiriman sandi melalui bendera semafor ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna dan sebaiknya menggunakan warna yang cerah. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, tetapi yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, di mana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semafor digunakan dalam komunikasi kelautan.[butuh rujukan] Metode ini masih digunakan saat pengisian bahan bakar di laut dan dapat digunakan sebagai komunikasi darurat pada siang hari (memakai bendera) maupun malam hari (memakai tongkat bercahaya)

Semapur atau dalam sebutan lain "Semafor" merupakan perkembangan dari teknologi optik bangsa kartago dan romawi kuno, tetapi baru pada tahun 1792 Claude Chappe menyempurnakan simbol-simbol atau gerakan-gerakan yang berisi pesan dengan menggunakan bendera. Pada saat itu semapur digunakan untuk menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan perang maupun informasi lainnya.

Semapur bendera lazim digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. Ketika itu bendera yang digunakan berwarna putih dan oranye serta hanya terdiri dari satu bendera saja. Orang yang ditugaskan melakukan isyarat bendera ini biasanya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah.

Sehingga kini umumnya semapur menggunakan media bendera yang disebut dengan bendera semapur yang berjumlah dua buah. masing-masing bendera berbentuk persegi berukuran 45 x 45 cm, dengan perpaduan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna, tetapi lazimnya menggunakan warna merah dan kuning.

Sebenarnya warna bendera tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut, maka benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka bendera akan berwarna biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa digunakan dalam kegiatan kepramukaan berwarna merah dan oranye. Namun sebenarnya warna bendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.

M-K: geser kanan

M-L: geser kiri.

Untuk membuat sandi angka:

Diawali dengan memberi tanda angka (mode numerik) dengan cara bendera disilang membentuk huruf "X" di atas kepala atau posisi bendera 4-5.

Kirim angka dengan ketentuan:

Huruf A untuk angka 1

Huruf B untuk angka 2

Huruf C untuk angka 3

Huruf D untuk angka 4

Huruf E untuk angka 5

Huruf F untuk angka 6

Huruf G untuk angka 7

Huruf H untuk angka 8

Huruf I untuk angka 9

Huruf K untuk angka 0.

Untuk mengakhiri pengiriman angka kirim huruf "J" (mode alphabetik).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Semafor_bendera


Nb. 

*Dokumentasi: 
  Kwarran Sukarami.
*Kontributor Berita: 
  Kwarran Sukarami.
*Pewarta/ "Wartawan": 
  Rifan Setiawan, S.Pd., M.Pd
*Editor: 
  Dewan Kerja Kwarran Sukarami. 
*Pimpinan Redaksi: 
  Agus S. Soedjito, S.Kom
*Penasihat & Penanggung Jawab Media:    Ka. Majelis Pembimbing dan 
  Ka. Kwarran Sukarami; 
  Eriardi. S.IP. M.M 

#Salam_Pramuka πŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»
#Kwaran _Sukarami πŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»
#Kwarcab_Kota Palembang πŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»
#Kwarda_Sumatera_Selatan πŸ™πŸ»⚜️πŸ™πŸ»
#Jayalah_Pramuka_Indonesia πŸ™πŸ»⚜️



Postingan populer dari blog ini

Giat Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Selatan Tahun 2024

Upacara Api Unggun: Narasi Susunan, Petugas dan Tujuan

Giat Inagurasi Penerimaan Tamu Ambalan Gudep 07-133/07-134 Pangkalan SMA Negeri 13 Palembang Tahun Ajaran 2024/2025